Senin, 30 November 2015

PEMBURU CURUG

Posted by travelling on Senin, 30 November 2015


Komunitas Petualang Lintas Generasi atau KOPALGAS memang dibentuk bukan sebagai komunitas Pendaki Gunung melainkan sebuah komunitas untuk mewadahi semua kegiatan alam bebas.  Dan kali ini kita akan melihat pengalaman 2 rekan kita yang sedang berburu curug di daerah Jonggol, mereka adalah Azis Javanica dan Ridwan dengan gelar Semalam Di Cianjur.
Tujuan awal adalah berburu 4 curug dalam sehari menggunakan motor, dimulai dari Curug Parigi di Bekasi dilanjut dengan 3 curug di daerah perbukitan daerah jalur Jonggol - Cipanas yaitu Curug Guntur, Ciherang dan Cipamingkis.

Curug Parigi - Bekasi
Minggu, 29 November 2015 jam 05.30 dah cabut dari Tambun karena hari ini harus berburu 4 curug sekaligus, sebenarnya untuk curug Parigi baru minggu kemarin kita berkunjung tapi sekedar pingin tahu aja kalau habis hujan seperti apa air curugnya.  Jam 06.15 saya sudah sampai di curug Parigi, setelah ambil foto segera bergegas ke lokasi lain dan kebetulan bung Ridwan juga sudah SMS nungguin di cilengsi untuk menuju curug di daerah Jonggol.


Perburuan yang sebenarnya baru dimulai, karena peserta cuma kita berdua maka kami memutuskan untuk pakai 1 motor saja dan yang satunya dititipin di cilengsi. Jam 07.00 kita meluncur di jalur alternatif Jonggol - Cianjur, melewati Taman Mekarsari lurus sampai menemukan simpang Jonggol - Cariu.  Kita ambil yang arah Cariu atau menuju arah Gunung Batu Sampai gunung Batu kita istirahat sejenak untuk sarapan sambil cari-cari info ke bapak yang punya warung.  Dari bapak tersebut kita dapat info bahwa curug Guntur, Ciherang dan Cipamingkis berada di daerah yang bernama Pinus.

Curug Guntur - Jonggol
Setelah dapat info jam 08.40 kita bergegas menuju lokasi, cuaca mulai mendung dan sempet ragu-ragu untuk melanjutkan perjalanan, berkat niat dan keyakinan akhirnya kami lanjutkan perjalanan, tujuan pertama adalah curug Guntur karena yang paling dekat.  Sekitar 20 menit kami sampai lokasi di curug Guntur.  Tiket masuk Rp. 10.000,- per orang dan motor Rp.5.000,-.  Jalan dari pintu gerbang sampai curug Guntur cuma sekitar 5 menit.  Sekedar catatan di jalur ini banyak anak-anak yang minta uang dengan untuk jasa dorong motor yang kadang maksa.
Motor diparkir di bawah dan kita harus berjalan nanjak untuk mencapai curug, saat kita sampai hujan datang mengguyur memaksa kita untuk berteduh di toilet yang kebetulan pengunjung belum banyak.

Lokasi curug Guntur memang tidak begitu luas, setelah hujan mulai reda kita segera berjalan lebih ke atas menuju curug Ciherang.

Curug Ciherang
Curug Ciherang memang satu lokasi dengan curug Guntur cuma beda lokasi ketinggian.  Sampai curug Ciherang hujan turun lagi untung kami selalu bawa perlengkapan hammock yang bisa berfungsi sebagai bivak pada kondisi darurat.  Berhubung hujan tidak menunjukan tanda-tanda akan reda maka kami tetap beraktifitas agar tidak buang-buang waktu.



Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 14.00 sedangkan masih ada lokasi perburuan yang belum dijangkau.  Buru-buru cabut agar gak kesorean menuju curug Cipamingkis.

Curug Cipamingkis
Curug Cipamimgkis berlokasi sekitar 1 Km dari curug Guntur dan Ciherang menuju jalur Cipanas.  Tiket masuk sama yaitu Rp.10.000 per orang cuma yang membedakan di curug Cipamingkis ini ada lokasi untuk camping dan disitu banyak pohon pinus, mungkin ini yang dimaksud daerah Pinus.
Sebelum kita berburu foto lagi kita sholat dulu karena dimanapun berada hal itu tidak boleh dilupakan.

Selesai sholat kita langsung menyusuri jalan dengan batu-batu yang sudah disusun rapi untuk menuju curug Cipamingkis, sampai lokasi langsung nyari pohon untuk pasang hammock, rasanya belum afdhol kalau belum hammockan.




Waktu sepertinya berjalan begitu cepat dan tidak terasa sudah masuk waktu azhar, keputusannya habis sholat langsung cabut.

Pulang
Jam 16.30 kami meninggalkan curug Cipamingkis untuk menuju Cilengsi dan pulang ke rumah masing-masing.  Perjalanan pulang tidak melalui jalur ketika berangkat tadi tapi lewat jalur yang langsung menuju Cilengsi ternyata waktu tempuhnya lebih cepat.
Tidak ada yang istimewa dalam perjalanan pulang ini tapi ada yang unik ketika kita mampir di warung nasi goreng di daerah Cilengsi, di spanduknya tertulis "Khusus Ibu Hamil Gratis"
Ok sampai disini dulu perjalanan kita, trus ikuti kami dalam perburuan-perburuan selanjutnya.

Salam Alam Lestari.
Azis & Ridwan




Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar