Senin, 22 Februari 2016

TEKNIK DASAR ARUNG JERAM : PENGENALAN KARAKTERISTIK SUNGAI

Posted by travelling on Senin, 22 Februari 2016


Setelah bab yang lalu kita telah membahas mengenai Perlengkapan yang harus dibawa ketika berarung jeram, kali ini akan kita bahas Pengetahuan tentang karakteristik sungai yang terdiri dari bentukan sungai, lebar penampang sungai, arus dan bebagai element yang ada di sungai tersebut seperti batu-batuan ataupun hambatan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mendukung teknik pembacaan jeram ataupun arus sehingga kita bisa mempersiapkan antisipasi dengan teknik-teknik khusus. Beberapa istilah morfologi sungai yang sering kita temui antara lain :


1. Arus Utama (Mainstream)
Arus yang paling besar diantara arus-arus yang lain jika terdapat banyak arus. Pada aliran sungai yang lurus arus utama biasanya ada di tengah sungai. Pada belokan ke kanan arus utama ada pada bagian kiri luar belokan dan menabrak dinding sungai jika terdapat tebing dan biasanya terdapat “undercut” pada dinding sungai yang ditabrak oleh arus utama tersebut. Dan sebaliknya pada belokan ke kiri arus utama ada pada bagian kanan luar belokan
2. Gelombang Berdiri (Standing Wave)
Arus yang paling besar diantara arus-arus yang lain jika terdapat banyak arus. Pada aliran sungai yang lurus arus utama biasanya ada di tengah sungai. Pada belokan ke kanan arus utama ada pada bagian kiri luar belokan dan menabrak dinding sungai jika terdapat tebing dan biasanya terdapat “undercut” pada dinding sungai yang ditabrak oleh arus utama tersebut. Dan sebaliknya pada belokan ke kiri arus utama ada pada bagian kanan luar belokan

3. Arus Balik (Back Curling)
Suatu arus yang berputar keatas (vertical) dengan sendirinya karena adanya perubahan bidang jatuh yang cukup drastis setelah arus melewati rintangan/batu (hole) atau patahan sungai/dam (hydraulic) atau kemiringan dasar sungai yang cukup terjal (back curling). Arus balik jika ukurannya besar dapat membalikkan perahu jika perahu masuk miring atau menjatuhkan awak perahu yang kuda-kudanya tidak kuat (refleknya tidak bagus).
4. Pusaran Air (Eddies)
Eddies adalah dimana air berhenti atau mengalir ke hulu (up stream) secara horizontal yang terjadi karena adanya arus yang menabrak rintangan (batu/benda-benda lain) dan arus tersebut tidak dapat melewati rintangan itu sehingga terjadi kekosongan atau kekurangan air serta perbedaan tekanan air yang mengakibatkan air dari arah lain akan mengalir ke atas (up stream) untuk menyamakan permukaan dengan daerah lain. Eddies berfungsi untuk tempat berhenti (stop), mengurangi kecepatan (rem) dan menolong untuk membelokkan perahu (manuver).


5. Hole
Hole adalah permukaan air yang berbentuk lobang dan ada sirkulasi air dibelakang lobang tersebut. Hole terbentuk karena arus yang melintasi suatu rintangan dan mengakibatkan terjadinya terjunan air. Terjunan air akan membentuk sirkulasi air dan permukaan air terlihat seperti lobang. Hole yang terlalu besar akan sangat berbahaya karena bisa membalikkan perahu atau perahu akan tertahan di hole tersebut. Hole yang sangat besar dan sirkulasi air dari segala arah disebut toilet bowl, karena bentuk dan sifat fisikanya seperti air kloset sewaktu di-flushing. Hole ini sangat berbahaya, karena perahu atau awaknya yang terjatuh dan terperangkap didalamnya sangat sulit dikeluarkan. Apabila tidak terlalu besar, hole berfungsi untuk mengurangi kecepatan (rem), membantu manuver serta sangat bagus untuk dilintasi dan bisa juga untuk permainan seperti surf boat.

6. Pillow.
Jika permukaan bebatuan dekat dengan permukaan air, maka sebagian dari arus sungai yang bergerak ke arah hilir akan menaiki bebatuan ini dan melewati bagian atasnya serta membentuk “benjolan air” yang disebut pillow. Pillow juga dapat menahan gerak perahu baik di flat maupun di jeram.
7. Arus Belokan (bends)
Pada belokan sungai arus yang cepat dan aliran yang dalam (arus utama) terdapat pada lingkaran luar belokan sungai, hal ini diakibatkan oleh adanya kekuatan sentrifugal, sehingga aliran permukaan yang lebih cepat mengarah dan menumpuk sepanjang tepi belokan bagian luar. Dan aliran arusnya lebih sempit dari bagian dalam dan alternatif untuk melaluinya sebaiknya pada bagian dalam. Perahu yang terlanjur masuk aliran bagian tepi luar belokan kemungkinan akan menabrak dan terhempas.
8. Lidah Air (Tongue of Rapid)
Jika dua alur yang terhambat batu dan membentuk huruf “V” yang mengarah ke hilir akan terbentuk lidah air. Bila terdapat lebih satu lidah air maka yang terbesar merupakan arus utama yang sebaiknya dipilih. Biasanya lidah air diikuti oleh gelombang berdiri.
9. Batuan (boulders, stoppers)
Letak batuan atau tonjolan batu yang ada di sungai yang tidak beraturan akan mengakibatkan turbulansi aliran sungai. Disamping itu letak batuan yang tidak beraturan akan menyulitkan dalam melakukan pengarungan terutama dalam manuver. Banyaknya batuan yang ada di sungai akan mengakibatkan laju perahu terhambat, perubahan arah perahu yang tidak dikehendaki, bahkan dapat berakibat perahu tersangkut ( Wrap / Entrapment ).

10. Penyempitan Penampang Sungai (Bottle Neck)
Adanya penyempitan lebar penampang sungai menyebabkan arus menjadi lebih cepat. Hal ini juga menyebabkan laju perahu lebih cepat dari yang dikehendaki. Sehingga jika setelah ada penyempitan ada suatu hambatan akan menyulitkan pengarungan.

11. Pendangkalan sungai (shallows)
Jika penampang sungai melebar akibatnya akan membuat permukaan air menjadi turun. Jika terjadi pendangkalan yang dapat menyulitkan dalam pengarungan, maka yang perlu diingat adalah permukaan air dengan ombak yang besar menunjukkan aliran sungai yang dalam.

12. Hambatan (Strainer)
Hambatan yang dimaksud adalah suatu rintangan yang terjadi karena adanya pohon tumbang yang menghalangi/melintang di atas aliran sungai. Keadaan ini perlu dihindari dalam pengarungan, karena menyebabkan perahu akan tersangkut pada hambatan tersebut.

13. Undercut (Lobang Maut)
Merupakan suatu bentukan yang terjadi karena terkikisnya dinding sungai hingga membentuk rongga. Arus yang mampu membentuk rongga ini biasanya sangat kuat sehingga jika perahu melewati arus ini akan menyebabkan awak perahu terbentur dinding sungai atau perahu akan terbalik dan terjebak dalam rongga. Undercut sebisa mungkin untuk dihindari, karena undercut adalah “ Momok “ yang paling menakutkan dalam kegiatan arung jeram. 


Pengetahuan tentang morfologi sungai ini sangat berkaitan erat dengan factor keamanan dan keselamatan serta kenyamanan dalam pengarungan, karena dengan memahami karakteristik sungai dengan baik maka para pelaku kegiatan arung jeram akan mengetahui titik-titik bahaya dari bentukan-bentukan sungai yang dapat mengakibatkan terjadinya bahaya terutama bahaya yang disebabkan oleh factor alam (sungai). Sehingga dengan demikian kita dapat berusaha untuk menghindari bahaya yang mungkin dapat mengancam keselamatan kita.  Demikian bahasan mengenai karakteristik sungai semoga bermanfaat.

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar