Selasa, 24 Oktober 2017

GUNUNG MERAPI JALUR SAPU ANGIN

GUNUNG MERAPI JALUR SAPU ANGIN


Gunung Merapi jalur Sapuangin.  Sapuangin terletak di daerah Kabupaten Klaten, jalur Sapuangin memang sudah lama ditutup lebih tepatnya sejak erupsi merapi tahun 2010 yang mengakibatkan tertutupnya jalur tersebut.  Saat ini memang jalur resmi yang populer untuk pendakian ke gunung Merapi hanyalah jalur New Selo.
Kabar baiknya jalur pendakian gunung Merapi via Sapuangin sudah dibuka mulai 12 Mei 2017 yang lalu.  Dan pada tanggal 17 Agustus 2017 kemarin beberapa anggota dari tim Kopalgas mencoba mengeksplorasi lebih dalam untuk mengenal jalur Sapuangin tersebut.
Basecamp Sapuangin terletak di dukuh Pajegan, desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten.  Karena jalur yang cukup ekstrim pihak pengelola masih membatasi jumlah pendaki yang diijinkan untuk melalui jalur Sapuangin sebanyak 20-30 orang perhari.  Untuk menemukan basecamp Sapuangin tidak begitu sulit, pokoknya pertama menuju kabupaten Klaten, sebagai ancer-ancer cari Pabrik Gula Gondang masuk ke arah daerah Deles sekitar 20 km, lokasi basecamp berada di perempatan jalan.
Sekedar informasi bagi para pendaki sebelum memilih jalur Sapuangin, bahwa panjang jalur ini 3x panjang jalur New Selo.  Jalur awal berupa hutan landai dan beberapa trek dengan kemiringan 90 derajat, selanjutnya jalur dengan kanan kiri jurang dengan kedalaman 200-500 meter, sepanjang jalur dipenuhi semak-semak setinggi 1 meter.
Sedikit catatan dari tim Kopalgas mengenai perkiraan waktu pendakian gunung Merapi jalur Sapuangin.

Basecamp - Pos 1
Perjalanan dari basecamp menuju Pos 1 lumayan jauh dengan menghabiskan waktu 2-.3 jam.  Jalur hutan dengan vegetasi semak belukar dan pepohonan dengan kanan kiri jurang harus dilalui untuk mencapai Pos 1.  Pos 1 cukup luas bisa untuk 5 tenda.



Pos 1 - Pos 2
Jalur ini lebih pendek dibanding dari basecamp - Pos 1, tapi karena treknya yang cukup terjal membuat perjalanan menjadi lambat dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.  Pos 2 bisa menampung 2-3 tenda.


Pos 2 - Camp Yoyok - Pos 3
Camp Yoyok adalah pos bayangan sebelum sampai ke Pos 3.  Jalur dari Pos 2 menuju Pos 3 lebih berat dari jalur sebelumnya, trek berupa semak-semak dengan tinggi 1 meter  dan medan naik turun punggungan, perjalanan butuh waktu sekitar 2 jam.  Pos 3 cukup untuk mendirikan 2-3 tenda.



Pos 3 - Pos 4
Dari Pos 3 menuju Pos 4 akan melewati beberapa punggungan lagi dengan kanan kiri jurang dalam.  Perhatikan dan fokus di jalur ini karena salah injak berarti fatal.  Sebelum mencapai Pos 4 akan ada pertigaan, jika ke kanan menuju lokasi yang disitu terdapat Batu yang diberi nama Kebo Kluyur / Watu Bolong yang merupakan jalan buntu, sedangkan jika kita ambil jalan kiri ini yang benar menuju Pos 4.  Di Pos 4 bisa menampung tenda 5-6 tenda.



Pos 4 - Pasar Bubrah.
Pos 4 sangat cocok untuk mendirikan tenda sebelum summit mengingat jarak tempuh dari Pos 4 ke Pasar Bubrah sekitar 30-45 menit.  Selanjutnya dari Pasar Bubrah ke Puncak Merapi ditempuh sekitar 1 jam dengan medan berpasir.






Demikian sedikit catatan dari kami semoga bermanfaat bagi para pendaki yang ingin mencoba jalur Sapuangin.

Salam Rimba Salam Lestari

Anggota Tim KOPALGAS : Yanti Mindaryanti, Hendratno, Rio Armando.

Jumat, 06 Januari 2017

UITEMATE TEKNIK MENGAPUNG

UITEMATE TEKNIK MENGAPUNG

Melakukan kegiatan yang berhubungan dengan air memang sangat menyenangkan, bayangkan saja Anda bisa melakukan surfing di atas ombak putih berkejaran, rafting di arus sungai deras, menyelam bersama ribuan ikan warna-warni, mengendarai jet ski, atau sekedar berenang bersama teman-teman di kolam renang umum. Namun, bagi Anda yang tidak memiliki keahlian berenang kegiatan-kegiatan tersebut bisa nampak sangat menyeramkan.
Menurut sebuah survei pada tahun 2012 di Indonesia ada lebih dari 800 kasus orang tewas akibat tenggelam karena tidak bisa berenang, 45% di antaranya berusia di atas 60 tahun sementara sisanya adalah usia pelajar sampai usia 60 tahun. Hal ini memang patut disayangkan, padahal jika setiap orang memahami dengan baik teknik mengambang tentunya korban tewas akibat tenggelam bisa diminimalisir.
Berbicara mengenai teknik mengambang, sebuah metode yang sudah lama dikembangkan di Jepang mampu menyelamatkan ribuan nyawa sewaktu Tsunami dan banjir bandang menyerang negara tersebut beberapa waktu yang lalu. Teknik mengambang tersebut dikenal dengan istilah UITEMATE.
Prof. Hidetoshi Saito dari Universitas Teknologi Nagaoka adalah yang pertama kali mengembangkannya, beliau menjelaskan bahwa teknik Uitemate sebetulnya sangat sederhana namun efektif mencegah seseorang tenggelam. Teknik Uitemate sebetulnya meniru gerakan binatang berang-berang sewaktu berenang dengan cara memegang sesuatu yang mengambang seperti botol plastik kosong.

Ketika seseorang tercebur ke dalam air reaksi spontan yang biasa ditunjukkan adalah berusaha berenang meskipun dirinya tidak bisa berenang. Selain itu yang bersangkutan biasanya akan panik dan berusaha meraih sesuatu sambil melambai-lambaikan tangannya untuk mencari pertolongan. Padahal, menurut Prof. Saito cara demikian sebetulnya salah karena dengan terus bergerak dan melambai-lambaikan tangan justru akan membuat tubuh tidak bisa mengapung dan akhirnya kelelahan. Prof. Saito menasihati ketika mengalami kejadian semacam ini hal yang perlu dilakukan adalah berusaha tetap tenang dan hindari gerakan-gerakan berlebihan, baru kemudian gunakan teknik uitemate untuk menghemat tenaga sampai bala bantuan datang untuk menyelamatkan.


Berikut ini adalah penjelasan mengenai teknik Uitemate tersebut: 
1. Jangan Panik, Berusahalah tetap tenang dan santai
Meskipun Anda tidak pandai berenang usahakan agar tetap tenang dan jangan panik, berusahalah sesantai mungkin untuk menghemat tenaga Anda agar Anda tidak mengalami kram atau kelelahan.

2. Rentangkan Tangan dan Kaki Menghadap Ke Atas
Sekarang yang perlu Anda lakukan adalah mengarahkan tubuh Anda pada posisi menghadap ke atas seperti sedang tidur telentang, kemudian rentangkan tangan dan kaki serta pastikan kepala Anda tetap berada di udara agar bisa menghirup udara.

3. Letakan Tangan di Dada atau Disamping Badan
Sekali lagi pastikan posisi kepala Anda menghadap ke atas agar air tidak masuk ke dalam hidung ataupun mulut Anda sehingga dapat menganggu sistem pernafasan.

4. Pegang Sesuatu Yang Mengambang, misal Botol, Kayu, Ransel dan lain-lain.
Pernahkan Anda menyaksikan seekor berang-berang mengapung sambil memakan sebutir buah apel? Nah, teknik Uitemate terispirasi dari teknik yang digunakan oleh binatang tersebut. Dekap erat botol kosong atau tas ransel Anda di depan dada Anda, sambil tetap pada posisi telentang tunggulah sampai bala bantuan datang untuk menyelamatkan Anda.

5. Hindari Melakukan Gerakan Berlebihan 
Memang rasa panik dan ketakutan akan Anda alami, tetapi sadarlah di sini nyawa Anda sedang dipertaruhkan. Oleh sebab itu, hematlah tenaga Anda dan jangan melakukan gerakan yang berlebih supaya Anda tidak cepat mengalami kelelahan.

Ada banyak orang harus kehilangan nyawa secara sia-sia karena tidak memiliki keahlian dalam berenang, dan kadang mereka yang pandai berenang sekalipun tidak luput dari bahaya tenggelam. Akan tetapi, selain teknik Uitemate yang telah dijabarkan di atas, cara terbaik untuk menghindari dari bahaya tenggelam adalah dengan selalu berhati-hati ketika sedang berada di perairan dalam, pastikan juga untuk selalu memakai jaket pelampung agar keselamatan Anda lebih terjamin.

Artikel diambil dari berbagai sumber.

Rabu, 30 Maret 2016

MENGENAL TALI PRUSIK

MENGENAL TALI PRUSIK

Tali prusik pasti sudah banyak di kenal secara umum dikalangan para pendaki atau pemanjat tebing karena tali ini meskipun kecil akan tetapi memiliki kegunaan yang sangat banyak.  Tentu saja pemanfaatan tali prusik tersebut harus sesuai dengan jenis atau bahan dasar dari tali tersebut karena akan menentukan kekuatan dan juga kualitasnya.  Dalam hal ini kami akan sedikit memaparkan mengenai fungsi dan jenis tali prusik.

Fungsi Tali Prusik
Sesuai dengan kebutuhan dan bahannya tali prusik ini memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
1. Sebagai tali hammock, tali prusik yang dipakai sebaiknya berbahan dasar (isian) Nylon.
2. Sebagai Sling Runner, dipakai penghubung antara karabiner satu dengan yang lainnya, bahan yang dipakai Nylon.
3. Sebagai alat panjat ke atas yang dikaitkan di karmantel, bahan dasar Nylon.
4. Sebagai pengaman yang dikaitkan di harnes, bahan dasar Nylon
5. Untuk memeras tali karmantel, bahan dasar Nylon atau Polyester.
6. Sebagai aksesories biasanya untuk gelang tangan, bahan dasar Polyester.

Jenis Bahan Tali Prusik
Untuk memilih tali prusik yang sesuai dengan fungsi dan kekuatannya bisa kita lihat dari bahan dasar tali prusik tersebut.  Karena jika kita salah memilih tali prusik makan akan berdampak fatal bagi kegiatan kita.  Disini ada 2 jenis tali prusik berdasarkan bahan dasarnya.

1. Tali prusik berbahan dasar NYLON.
Untuk mencoba kualitas tali tersebut dengan cara membakarnya, apabila ujung yang dibakar menggumpal dan kelihatan rapi berarti bahan nylon tersebut bagus, selain itu lapisan luar jika diraba juga akan terasa halus.
Tali berbahan nylon ini cocok sebagai tali bantu pada kegiatan panjat tebing seperti yang sudah disebutkan pada bagian fungsi tali prusik.

2. Tali prusik berbahan dasar POLYESTER
Tali prusik berbahan polyester tidak cocok dipakai sebagai tali bantu pada kegiatan panjat tebing dikarenakan tidak mampu menahan beban berat.  Biasanya tali ini hanya dipakai sebagai aksesories seperti gelang tangan, kalung, tali tenda, tali flysheet.

Untuk saat ini cukup dulu uraian mengenai tali prusik, semoga bermanfaat buat para penggiat alam bebas.

Writer by. Romadhon Fitry Al Ayyubi

Minggu, 28 Februari 2016

NOMOR KONTAK BASE CAMP GUNUNG-GUNUNG DI INDONESIA

NOMOR KONTAK BASE CAMP GUNUNG-GUNUNG DI INDONESIA


Daftar Nomor Telepon Basecamp Semua Gunung

1.Gunung Semeru-CP : 0341787055 (P. Samsul),
-Resort Ranupane : 08283930822

2.Gunung Slamet
-Jalur Bambangan : 085726000335 (p.sugeng), 085726666912/085725107774 (Mas Didin)
-Jalur Guci : 085643755398 (Mas Uceng)
-Jalur Kaliwadas / Kali Gua : 085742035447 (Aji Satriani)
-Jalur Prabasari : Basecamp 08562927831

Senin, 22 Februari 2016

TEKNIK DASAR ARUNG JERAM : PENGENALAN KARAKTERISTIK SUNGAI

TEKNIK DASAR ARUNG JERAM : PENGENALAN KARAKTERISTIK SUNGAI


Setelah bab yang lalu kita telah membahas mengenai Perlengkapan yang harus dibawa ketika berarung jeram, kali ini akan kita bahas Pengetahuan tentang karakteristik sungai yang terdiri dari bentukan sungai, lebar penampang sungai, arus dan bebagai element yang ada di sungai tersebut seperti batu-batuan ataupun hambatan lainnya. Hal ini bertujuan untuk mendukung teknik pembacaan jeram ataupun arus sehingga kita bisa mempersiapkan antisipasi dengan teknik-teknik khusus. Beberapa istilah morfologi sungai yang sering kita temui antara lain :


1. Arus Utama (Mainstream)
Arus yang paling besar diantara arus-arus yang lain jika terdapat banyak arus. Pada aliran sungai yang lurus arus utama biasanya ada di tengah sungai. Pada belokan ke kanan arus utama ada pada bagian kiri luar belokan dan menabrak dinding sungai jika terdapat tebing dan biasanya terdapat “undercut” pada dinding sungai yang ditabrak oleh arus utama tersebut. Dan sebaliknya pada belokan ke kiri arus utama ada pada bagian kanan luar belokan

Rabu, 03 Februari 2016

TEKNIK DASAR ARUNG JERAM : PERLENGKAPAN

TEKNIK DASAR ARUNG JERAM : PERLENGKAPAN


Arung Jeram merupakan salah satu kegiatan outdoor yang juga cukup digemari selain kegiatan mendaki gunung, apalagi dengan semakin mudahnya kita memperoleh informasi dan agen-agen perjalanan yang siap membantu kita mengarungi sungai-sungai yang kita inginkan.  Meskipun sudah banyak penyelenggara dengan segala fasilitasnya dan kita tinggal membayar trus siap berarung jeram, akan tetapi langkah baiknya kalau kita juga mempelajari seluk beluk olahraga arung jeram dari perlengkapan, sungai dan hal-hal lain yang menyangkut keselamatan ketika berada di sungai.
Salah satu teknik dasar arung jeram adalah mengenai perlengkapan yang harus dimiliki oleh pelaku arung jeram.  Pada dasarnya perlengkapan saat berarung jeram dibagi menjadi dua golongan.

Selasa, 12 Januari 2016

ROMANTISME MENUJU PUNCAK GUNUNG MERAPI

ROMANTISME MENUJU PUNCAK GUNUNG MERAPI


Perjalanan merupakan salah satu proses untuk menggapai sesuatu, dimana dalam proses tersebut seseorang akan ditempa melalui banyak hal, kesabaran menghadapi situasi, keuletan dalam bertahan di segala kondisi serta kreatifitas mengambil keputusan disaat penentuan.  Sebuah goal adalah bonus dari sebuah proses yang telah dilalui dengan konsisten.  Mungkin terlalu berlebihan dalam mengungkapkan hal tersebut akan tetapi itulah yang kami rasakan, bukan ketika kami mencapai puncak tapi ketika kami berusaha mencapai puncak.

Minggu, 10 Januari 2016

MENGGAPAI ATAP JAWA TENGAH

MENGGAPAI ATAP JAWA TENGAH




Tanggal 23 Desember 2015 saya dan ikwan berangkat menggunakan motor dari Purwakarta menuju Pemalang, Jawa Tengah. Kami start pukul 20.27 WIB dari rumah saya lalu menempuh perjalanan kurang lebih 5 jam via jalur Pantura. Dengan memacu si kuda besi diatas 80 Km/Jam. Kamipun sangat bersemangat untuk sampai ke lokasi.

Senin, 28 Desember 2015

MERETAS JALUR GEDE-PANGRANGO VIA CIANJUR

MERETAS JALUR GEDE-PANGRANGO VIA CIANJUR

 Mungkin ini salah satu kebiasaan jelek saya, jika sudah berniat mendaki gunung jalanin aja tanpa persiapan yang penting bawa logistik.  Seperti saat ini tiba-tiba ada niatan ke gunung Gede tapi bukan lewat jalur yang biasa seperti Cibodas atau gunung Putri.  Ada jalur baru via Cianjur yang menurut info dari temen jalur itu cuma untuk peziarah yang kebanyakan warga sekitar Cianjur sedangkan pendaki-pendaki banyak sekali yang belum tahu keberadaan jalur tersebut. Penasaran coba googling ternyata memang belum nemu tulisan mengenai Gunung Gede lewat Cianjur. Sebenarnya info ini sudah lama dapat dari bang Acepudin atau yang biasa disebut Bang Keling sekitar sebulan yang lalu, kebetulan rumah istri bang keling ini berada di kaki jalur pendakian.
Hari jumat 25 Desember 2015 keinginan mendaki itu muncul, jumat malam telpon-telpon anggota Kopalgas pada gak bisa kalau mendadak, akhirnya dengan peserta seadanya Saya, anak saya dan pak Iwan Fedli tetangga yang kebetulan juga anggota Kopalgas.  Dengan persiapan seadanya kami berangkat hari Sabtu 26 Desember 2015 jam 06.30 dan mampir dulu ke Jakarta untuk berpamitan dengan ayah pak Iwan yang sedang dirawat di rumah sakit.  Setelah selesai langsung meluncur ke arah puncak Bogor dan terjebak macet deh.

Senin, 30 November 2015

PEMBURU CURUG

PEMBURU CURUG


Komunitas Petualang Lintas Generasi atau KOPALGAS memang dibentuk bukan sebagai komunitas Pendaki Gunung melainkan sebuah komunitas untuk mewadahi semua kegiatan alam bebas.  Dan kali ini kita akan melihat pengalaman 2 rekan kita yang sedang berburu curug di daerah Jonggol, mereka adalah Azis Javanica dan Ridwan dengan gelar Semalam Di Cianjur.
Tujuan awal adalah berburu 4 curug dalam sehari menggunakan motor, dimulai dari Curug Parigi di Bekasi dilanjut dengan 3 curug di daerah perbukitan daerah jalur Jonggol - Cipanas yaitu Curug Guntur, Ciherang dan Cipamingkis.