Jumat, 11 September 2015

PENDAKI BERPENGALAMAN TERNYATA SUKA NYAMPAH JUGA

Posted by travelling on Jumat, 11 September 2015

Sungguh suatu yang membanggakan ketika pendaki tuna daksa asal Indonesia Sabar Gorky berhasil mencapai puncak Carstenz puncak tertinggi di Indonesia.  Prestasi yang sangat bagus mengingat dengan segala keterbatasannya dirinya mampu menaklukkan puncak gunung yang tidak sembarang pendaki bisa pergi ke sana.
Tetapi di balik senyum kebanggan, tim Carstenz Indonesia menemukan hal-hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan oleh seorang pendaki yaitu meninggalkan sampah di gunung.  Puncak Carstenz yang gunungnya masih sepi dari pengunjung dikarenakan medan yang sulit, ijinnya yang ribet serta biaya yang sangat besar untuk hitungan pendaki biasa.  Tentu saja pendaki yang mengantongi ijin ke gunung ini bukanlah para pendaki sembarangan, mereka adalah pendaki-pendaki yang berpengalaman dari segi kemampuan dan juga etika, tapi ternyata mereka tetap melakukan kesalahan yang semoga tidak ditiru oleh pendaki-pendaki yang lain.
Saya mencoba memposting laporan dari salah satu reporter yang ikut dalam tim Carstenz 2015 yang menyaksikan dan ikut membersihkan sampah-sampah yang ditinggalkan oleh pendaki lain sebelum kedatangan tim Carstenz dari Indonesia.  Semoga tulisan ini bisa memberikan gambaran bahwa ternyata senior-senior kita masih bisa juga melakukan kesalahan dan jangan sampai hal buruk ini ditiru oleh para pendaki lainnya.  Di bawah ini adalah catatannya :

Ugimba - Gunung tertinggi di Indonesia dan jarang didaki, mungkin kita berpikir jalur pendakian Carstensz di Papua, bebas dari masalah sampah. Tapi ternyata, tidak juga. Basecamp Lembah Danau-danau ada banyak sampah bertebaran.
Di balik rasa bangga dan girang karena sudah mencapai Basecamp Danau-danau, perasaan sedih, kesal dan kecewa turut kami rasakan. Perasaan yang muncul akibat melihat sampah bertebaran di mana-mana.
Dari New Zealand Pass saja, saya sudah menemukan banyak sampah bertebaran. Sampahnya kebanyakan berupa botol minuman plastik, bekas alat-alat makan seperti sendok dan kotak nasi sampai celana dalam.


Di Basecamp Danau-danau, yang ketinggiannya 4.330 mdpl malah lebih parah. Memang, di sinilah tempat para pendaki bermalam sebelum menuju Puncak Carstensz. Namun bukan berarti, mereka bisa buang sampah sembarangan di sini.
"Parah ya, seharusnya pendaki yang ke sini pengalamannya juga banyak dan bukan sembarang orang. Kalau meninggalkan sampah sembarangan sih, mending nggak usah ke sini!" geram Ericks Rachmat, salah seorang pendaki yang tergabung dalam tim Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz 2015.
Daftar-daftar sampah yang kami temukan di Basecamp Danau-danau yakni, sisa tabung oksigen, aneka bungkus makanan, sarung tangan, aneka bekas botol kecap dan sambal, kantung plastik, sampai spons untuk cuci piring. Parah!
"Sebenarnya begini, ada dua jenis sampah di sini. Sampah yang memang dibuang, biasanya sudah dibungkus dan sampah yang masih bisa berguna. Maksudnya, sampah berupa sisa makanan yang masih bagus dan bisa dimakan pendaki lain," ujar Hendricus Mutter, ketua tim pemandu kami
Hendricus menambahkan, sampah-sampah yang memang dibuang seharusnya dibakar agar tidak tersisa. Namun tetap saja, ada beberapa pendaki yang bandel dan meninggalkannya begitu saja.
Tim Ekspedisi Jurnalis ke Carstensz 2015 tidak tinggal diam. Jadilah di hari ke-13 atau 27 Agustus 2015, kami mengisi kegiatan hari itu dengan membereskan sampah-sampah dan mengumpulkannya di dalam karung. Selama satu jam lebih, total ada lima karung sampah yang kami kumpulkan!
"Ini sih kebangetan, benar-benar kebangetan. Jangan ditinggal kayak begini. Siapa yang mau bersihin di tempat kayak begini," cetus Bambang Suprayogi, salah satu pendaki dari tim kami.
Ada juga spanduk-spanduk bertuliskan 'Denali Adventure', 'Mountainer Outdoor Wear' dan 'Iwak-P Adventure'. Entah sengaja ditinggalkan atau bagaimana.
Di atas Puncak Carstensz pun beberapa dari kami yang sudah melakukan 'summit attack' terlebih dulu juga menemukan banyak sampah. Dari sampah bekas makanan ringan seperti biskuit sampai sampah minuman botol plastik.
Belum selesai, terakhir kami menemukan coretan vandalisme di bebatuan. Coretan itu bertuliskan, 'SIMBAH. BM TALIGAMA 2012 2015'. Entah milik siapa, tapi tentu ini bukanlah sesuatu yang keren. Sungguh memalukan!
Tolong, kepada semua para pendaki, jagalah kebersihan dan keindahan alam setiap kali Anda mendaki gunung. Jangan buang atau meninggalkan sampah sembarangan apalagi sampai mencorat-coret di batu dan sebagainya. Apa kata dunia?
Ingat prinsip para pendaki gunung dunia: Leave nothing but footprints. Hanya jejak kaki yang boleh kita tinggalkan, bukan sampah, spanduk organisasi atau coretan di bebatuan.

Previous
« Prev Post

Tidak ada komentar:

Posting Komentar